Tulang Bawang Barat- 7Menit.com -Pembangunan proyek drainase di Tiyuh Margo Mulyo, Kecamatan Tumijajar, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung, menjadi sorotan warga. Proyek ini berlangsung di dua titik berbeda, yakni di Suku 01 RT 03 dan Suku 08 RT 26. Keduanya memiliki nilai anggaran yang sama, yaitu Rp43.084.000, dengan volume pekerjaan masing-masing sepanjang 100 meter.
Dugaan pemecahan proyek pada satu titik menimbulkan tanda tanya di kalangan masyarakat. Pemecahan semacam ini bisa saja merupakan strategi teknis, seperti pembagian dalam beberapa tahap atau lokasi kecil, namun tetap perlu disampaikan secara terbuka dan transparan agar tidak memunculkan kecurigaan.
“Pemecahan proyek, apapun alasannya, harus dilakukan dengan koordinasi yang matang dan keterbukaan kepada masyarakat. Transparansi adalah kunci agar tidak menimbulkan kesan negatif, terutama terkait anggaran desa,” ujar seorang tokoh masyarakat setempat. Jum’at 8/8/2025.
Salah satu pekerja proyek drainase di Suku 01 RT 03 mengungkapkan bahwa sistem kerja mereka bersifat harian.
“Kerjanya harian. Satu orang dibayar Rp150 ribu, kepala tukang Rp200 ribu per hari. Kami sudah kerja sekitar 10 hari. Semua pekerjanya warga sini, dari Tiyuh Margo Mulyo. Ketua TPK-nya Japarin. Soal kapan selesainya, kami belum tahu,” ungkapnya.
Sementara itu, di lokasi lain, seorang pekerja di Suku 08 RT 26 memberikan keterangan serupa, namun mengaku tidak mengetahui siapa ketua TPK di wilayahnya.
“Yang kerja semua warga sini. Kami beda rombongan, tapi satu RK. Saya kerja harian, Rp120 ribu per hari. Rombongan kami lima orang, satu lagi sedang istirahat. Untuk berapa hari kerjanya, saya tidak tahu.” ujarnya.
Meski menggunakan tenaga kerja lokal memberikan dampak positif bagi perekonomian warga sekitar, proyek ini tetap membutuhkan pengawasan yang lebih ketat untuk memastikan efektivitas penggunaan dana desa serta kelancaran pelaksanaan di lapangan. (Jhn)