Tulang Bawang Barat – 7Menit.com – Polemik pengelolaan kerja sama publikasi antara Dinas Kominfo dan awak media terus bergulir. Setelah aksi protes wartawan di Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), kini gelombang serupa terjadi di Tulang Bawang (Tuba) pada Senin, 15 September 2025.
Para jurnalis kompak menuntut mundurnya Kepala Dinas Kominfo beserta jajarannya, sekaligus mendesak audit menyeluruh terkait tata kelola kerja sama media yang dinilai sarat ketidaktransparanan.
Ketua K3PP, Ahmad Basri, menilai praktik diskriminatif dalam pembagian anggaran publikasi (ADV) sudah terang benderang.
“Indikasi kuat adanya praktik diskriminatif dan tidak transparan sulit terbantahkan. Kominfo terkesan memilah-milah awak media: siapa yang pantas diajak kerja sama dan siapa yang harus dikesampingkan,” tegasnya, Selasa (16/9/2025).
Menurut Basri, media yang kritis justru dipinggirkan, sementara media yang “pendiam” atau akomodatif lebih diprioritaskan. Fenomena ini memunculkan istilah “anak emas” yang akhirnya memicu aksi protes.
“Publikasi seharusnya berbasis asas profesionalisme dan pemerataan. Tapi justru dijadikan alat untuk menentukan siapa yang boleh bersuara dan siapa yang harus diam,” lanjutnya.
Ia menilai pola semacam ini berpotensi merusak iklim pers lokal. Sebab, kerja sama media tidak lagi berlandaskan keterbukaan dan akuntabilitas, melainkan lebih pada upaya merawat kenyamanan penguasa.
“Anak emas dijadikan tameng kerja sama. Akhirnya media kritis disingkirkan, sedangkan media jinak dipelihara. Publiklah yang jadi korban karena informasi tidak lagi jernih dan independen,” tandas Basri.
Penulis : Jhn
Editor : HL